Pahami kerentanan umum dalam aplikasi web yang sering terjadi supaya perusahaan maupun organisasi dapat melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan serta meningkatkan keamanan pada sistem aplikasi web.
Tahun 2023 ini dimana perkembangan teknologi juga semakin meningkat membuat perusahaan maupun organisasi harus berhati-hati dalam mengembangkan dan mengoptimalkan aplikasi web.
Kerentanan pada aplikasi web bisa terjadi karena terdapat kesalahan pada saat tahap pengembangan, selain itu kerentanan ini juga dapat terjadi karena mendapatkan serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Data yang dikutip dari Data Breach Investigations Report atau DBIR ini setidaknya pada tahun 2020 sendiri sudah terjadi sebanyak 43% pelanggaran melalui kerentanan yang terdapat dalam sebuah aplikasi web.
10 kerentanan umum dalam aplikasi web
Berikut 10 kerentanan umum yang sering ditemukan dalam aplikasi web, diantaranya :
- SQL Injection
Kerentanan ini dapat terjadi karena hacker atau peretas melakukan injeksi data yang tidak valid dan bertujuan supaya aplikasi dapat mengeksekusi kode tertentu sehingga peretas mampu mengakses data serta informasi-informasi penting lainnya. - Autentikasi yang rusak
kerentanan lainnya yang sering dan paling umum ditemukan berikutnya adalah autentikasi yang rusak, kerentanan pada sistem autentikasi ini dapat membuat hacker atau peretas untuk mengambil alih sistem aplikasi web. Tidak hanya itu peretas juga dapat mengakses data penting pengguna untuk sementara atau permanen jika target pengguna telah keluar dari sistem. - Cross site scripting (XSS)
Peretas akan memasukkan skrip berbahaya kedalam halaman web atau aplikasi web. Lalu, serangan ini akan dimulai ketika pengguna mengakses halaman web atau aplikasi web yang sudah terdapat skrip berbahaya tersebut. - Cross site request forgery (CSRF)
Cross site request forgery adalah bentuk kerentanan aplikasi web dimana peretas akan mengirimkan suatu permintaan palsu kedalam halaman web ketika pengguna telah diautentikasi, tujuannya adalah untuk mengubah ID email, password, serta informasi profile user. - XML External Entities (XXE)
XXE adalah bentuk kerentanan yang dilakukan oleh peretas supaya dapat menghalangi proses data XML pada sebuah aplikasi. - Pemaparan data sensitif
Kerentanan umum satu ini membuat peretas dapat menggunakan kunci enkripsi untuk mengakses dan juga mencuri data - Kesalahan pada konfigurasi keamanan
Kesalahan konfigurasi keamanan menandakan bahwa perusahaan maupun organisasi tidak dapat menerapkan kontrol keamaan dalam aplikasi web dengan baik dan benar. - Insecure deserialization
deserialisasi merupakan bentuk proses konversi dari format data tertentu seperti XML atau JSON. Serangan ini dapat digunakan oleh peretas untuk memperoleh data serta informasi penting. - Misskonfigurasi keamanan
Kerentanan ini dapat terjadi ketika pengelola sistem aplikasi web tidak melakukan dan mengubah konfigurasi bawaan sehingga dapat membuka celah keamanan yang dapat diakses oleh peretas. - Pemantauan pada sistem yang tidak dilakukan secara berkala
Kerentanan yang terakhir terjadi karena perusahaan maupun organisasi tidak memantau sistem aplikasi web secara rutin dan berkala sehingga kerentanan yang ada tidak dapat langsung ditindaklanjuti.
—————————————
Solusikan kebutuhan IT Anda bersama Madhava Technology sebuah perusahaan yang bergerak dibidang sistem management dan teknologi informasi, dapatkan layanan yang efektif, profesional’, dan dengan harga yang terjangkau.
Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Madhava Technology atau hubungi kami!