Saat ini, ancaman digital menjadi isu yang patut diperhatikan. Isu ini menyoroti kelemahan keamanan aplikasi dan sistem perusahaan. Untuk menilai ancaman dan kelemahan perusahaan, dibutuhkan Vulnerability Assessment. Vulnerability Assessment atau penilaian kerentanan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan prosedur perusahaan keamanan dan rantai pasokan. Vulnerability Assessment juga dapat mendeteksi ancaman seperti pelaku kriminal dan teroris. Maka, Vulnerability Assessment dapat diterapkan pada C-TPAT.

 

Apa itu Vulnerability Assessment

 

Vulnerability Assessment merupakan penilaian sistematis terhadap kelemahan keamanan pada sistem informasi. Vulnerability Assessment mengevaluasi kerentanan sistem terhadap risiko yang diketahui, menentukan tingkat keparahan kerentanan tersebut, dan merekomendasikan perbaikan atau mitigasi jika diperlukan. Kerentanan ini dapat berupa celah keamanan, kelemahan konfigurasi, atau ketidakpatuhan terhadap kebijakan keamanan yang ada.

 

Tipe-tipe Vulnerability Assessment

 

Terdapat beberapa tipe Vulnerability Assessment, yaitu:

 

    • Penilaian Host (Host Assessment), penilaian server penting dilakukan karena jika tidak diuji dengan baik, akan rentan terhadap serangan.
    • Penilaian Jaringan dan Nirkabel (Network and Wireless Assessment), penilaian ini dilakukan untuk mencegah adanya akses-akses yang tidak sah ke dalam jaringan pribadi dan akses terhadap sumber daya perusahaan.
    • Penilaian Basis Data (Database Assessment), penilaian ini dilakukan untuk mengetahui risiko ancaman dan miskonfigurasi, mengidentifikasi basis data jahat atau pengembangn/pengujian yang tidak aman, dan mengklasifikasikan data sensitif di seluruh struktur organisasi.
    • Pemindaian Aplikasi (Application Scans), pemindaian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keamanan dalam aplikasi web dan source code dengan otomatis secara front-end atau menganalisis source code yang statis dan dinamis.

 

Baca juga: 5 Tahapan Risk Assessment C-TPAT

 

Pentingnya Vulnerability Assessment pada C-TPAT

 

Berikut merupakan beberapa alasan pentingnya Vulnerability Assessment pada C-TPAT:

 

1. Pencegahan terhadap Serangan

 

Dengan menemukan kerentanan dan kelemahan sistem sebelum serangan terjadi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko serangan siber.

 

2. Kepatuhan terhadap Regulasi

 

Terdapat aturan yurisdiksi yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan Vulnerability Assessment sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi keamanan data, termasuk GDPR di Eropa dan HIPAA Amerika Serikat.

 

3. Melindungi Reputasi Perusahaan

 

Dengan menerapkan Vulnerability Assessment, perusahaan selangkah lebih maju dalam menghindari serangan siber yang dapat menurunkan reputasi perusahaan.

 

4. Menghemat Biaya

 

Melakukan identifikasi celah keamanan sistem perusahaan pada tahap awal lebih hemat biaya daripada memperbaiki dampak serangan siber yang telah terjadi.