Penetration Test atau “Pentest” dikenal sebagai metode evaluasi keamanan sistem dan jaringan komputer melalui simulasi serangan yang dikendalikan. Tujuannya untuk mengidentifikasi kelemahan pada sistem keamanan digital, sehingga perusahaan dapat memahami dan memperkuat titik-titik kelemahan tersebut sebelum dapat dieksploitasi oleh para pelaku serangan nyata.
Dalam lingkungan bisnis yang semakin bergantung pada teknologi, pentest menjadi salah satu langkah krusial untuk memastikan keamanan dan integritas informasi perusahaan. Pentest memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi risiko kebocoran data sensitif sekaligus melindungi reputasi dan aset digitalnya.
Contents
- 1 Penetration Testing (Pentest)
- 2 6 Jenis Penetration Testing
Penetration Testing (Pentest)
Penetration testing atau pentest adalah metode untuk melakukan simulasi serangan siber pada sistem keamanan komputer atau perangkat secara nyata. Hal ini berbeda dengan penilaian kerentanan karena pengujian dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan (atau kerentanan), termasuk potensi pihak yang tidak berkepentingan yang akan mendapatkan akses ke fitur dan data sistem. Orang yang melakukan proses evaluasi ini dikenal sebagai pentester.
Penetration testing adalah istilah yang digunakan ketika seseorang menguji keamanan sebuah aplikasi seluler dan situs web. Tujuan dari uji penetrasi bervariasi tergantung pada jenis aktivitas yang akan dilakukan oleh organisasi. Namun, tujuan utamanya berfokus untuk menemukan kerentanan atau kelemahan yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Sehingga memungkinkan organisasi membuat strategi mitigasi yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi kerentanan tersebut.
6 Jenis Penetration Testing
Berikut 6 jenis pentest, diantaranya:
1. Network Penetration Testing
Network penetration testing menjadi salah satu pengujian keamanan yang paling umum dilakukan oleh organisasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan atau kelemahan yang ada pada infrastruktur jaringan seperti server dan lainnya.
2. Web application penetration testing
Jenis penetration testing yang satu ini dilakukan untuk menemukan kerentanan atau kelemahan pada aplikasi berbasis website.
3. Client Side Penetration testing
Jenis penetration testing ini merupakan pengujian keamanan yang dilakukan untuk menemukan kerentanan atau kelemahan dalam aplikasi sisi client.
4. Wireless penetration testing
Wireless penetration testing adalah pengujian untuk mengidentifikasi dan memeriksa keamanan koneksi antara semua perangkat yang terhubung ke dalam wifi bisnis.
5. Social engineering penetration testing
Social engineering merupakan salah satu jenis serangan siber yang akan melibatkan interaksi manusia. Dengan pengujian penetration testing ini, organisasi akan mengetahui apakah karyawan mereka sudah cukup aware dengan cyber security atau justru masih membutuhkan pelatihan cyber security yang lebih mendalam.
6. Physical penetration testing
Jenis penetration testing yang terakhir yaitu Physical penetration testing. Saat melakukan physical penetration testing, penguji akan mencoba untuk mengekspos kelemahan dan kerentanan dalam sistem. Jadi saat kelemahan sistem ditemukan, perusahaan maupun organisasi dapat segera melakukan perbaikan.
Untuk informasi layanan kami silahkan kunjungi website Madhava Technology atau hubungi kami!