Audit TI (Audit Teknologi Informasi atau IT Audit) adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi, dan praktik manajemen TI suatu organisasi. Tujuan dari IT Audit adalah untuk memastikan bahwa sistem informasi dan teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi tersebut berfungsi dengan baik, aman, dan sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku.
Madhava Technology telah terdaftar sebagai Penyedia Jasa Audit Teknologi lnfomasi pada Asosiasi Sistem pembayaran lndonesia (ASPI). Keanggotaan ini ditandai dengan pemberian Surat Tanda Terdaftar (STT) Penyedia Jasa Audit Teknologi Informasi dengan Nomor Tanda Terdaftar: Sek.ASPI/STT/029/VIII/2024.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/6/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran, pada paragraf 4 – Penerapan Manajemen Risiko dan Standar Keamanan Sistem Informasi, disebutkan bahwa PJP wajib melakukan audit teknologi informasi paling sedikit 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun.
Diskusikan IT Audit yang Anda inginkan,
Madhava siap berdiskusi dengan Anda
Manfaat IT Audit
Metode IT Audit
Melibatkan penilaian terhadap langkah-langkah keamanan yang diimplementasikan dalam sistem informasi.
Menilai efektivitas proses manajemen risiko yang telah diimplementasikan dalam organisasi.
Menilai apakah organisasi mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku, seperti peraturan privasi data, kebijakan keamanan, dan regulasi industri.
Memeriksa struktur dan proses tata kelola TI dalam organisasi.
Melibatkan penilaian terhadap infrastruktur TI organisasi, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan penyimpanan data.
Menilai proses pengembangan perangkat lunak untuk memastikan bahwa pengembangan perangkat lunak dilakukan secara efisien dan sesuai dengan standar terbaik.
Memeriksa keamanan dan integritas basis data organisasi.
Menilai keamanan jaringan organisasi, termasuk pengujian penetrasi dan pemantauan lalu lintas jaringan.
Memeriksa proses manajemen akses untuk memastikan bahwa hak akses ke sistem dan data dibatasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan prinsip keamanan.
Menilai rencana dan proses kontinuitas bisnis untuk memastikan bahwa organisasi dapat melanjutkan operasionalnya setelah mengalami gangguan atau bencana.