Di era digital ini, ancaman keamanan siber semakin marak terjadi. Sedangkan ancaman siber di Indonesia, menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam Lanskap keamanan siber Indonesia pada tahun 2023, terdapat 1.011.209 aktivitas Ransomware.
Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan teknologi canggih untuk memerangi ancaman tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai teknologi terbaru dalam dunia keamanan informasi.
Namun, penggunaan AI cyber security atau keamanan siber juga harus dilakukan secara bertanggung jawab. Pasalnya, AI juga dapat disalahgunakan untuk melancarkan serangan siber. Oleh karena itu, diperlukan panduan praktik AI yang bertanggung jawab untuk keamanan siber.
Baca juga: Mengapa Keamanan Siber Berbasis AI Penting? Ini Tantangan Penerapannya!
Contents
Apa itu AI?
Kecerdasan Buatan atau AI adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk meniru kemampuan kognitif manusia. Kemampuan ini termasuk belajar, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memahami bahasa. AI telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, keuangan, dan manufaktur.
Peran AI dalam Keamanan Siber
Kecerdasan Buatan (AI) memiliki peran penting dalam meningkatkan keamanan siber di era digital ini. Dalam konteks keamanan siber, AI dapat digunakan untuk:
1. Mendeteksi dan Mencegah Serangan Siber
AI mampu melakukan analisis data jaringan secara real-time untuk mendeteksi pola yang tidak biasa yang dapat merujuk pada serangan siber. Hal ini memungkinkan AI untuk mengidentifikasi serangan siber dengan akurasi tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan metode tradisional, sehingga perusahaan dapat meminimalisir kerusakan akibat serangan siber.
Contoh penerapannya:
- Sistem deteksi intrusi (IDS): Dalam hal ini, AI berperan sebagai alat yang dapat membantu mengidentifikasi pola yang tidak wajar dalam lalu lintas jaringan dan memberikan peringatan dini kepada petugas keamanan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam melindungi jaringan dari serangan siber.
- Analisis malware: Hal ini Mencakup Menganalisis kode malware dan mengidentifikasi pola yang berbahaya
2. Menyelidiki dan Merespons Insiden Keamanan Siber
Dengan penggunaan AI, sistem kemanan perusahaan dapat lebih mudah dalam menganalisis data untuk mengidentifikasi akar penyebab serangan siber, sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan sistem dan mencegah serangan selanjutnya di masa yang akan datang.
Contoh penerapannya:
- Analisis forensik: Dalam analisis forensik AI dapat membantu dalam menganalisis log file, file yang dihapus, dan data lainnya untuk mengidentifikasi apa yang terjadi selama serangan siber.
- Pemulihan sistem: Dengan menggunakan AI, pemulihan sistem dapat dipercepat melalui mengotomatisasikan proses pemulihan serta mengidentifikasi masalah yang muncul sebelum merusak sistem secara keseluruhan.
3. Otomatisasi Keamanan Siber
Dalam mengerjakan tugas-tugas rutin, tentunya akan memakan waktu dalam mengerjakan tugas seperti pemindaian kerentanan, patching, dan manajemen akses. Dengan penggunaan AI, perusahaan dapat mengotomatisasikan tugas-tugas tersebut.
Contoh penerapannya:
- Otomatisasi pemindaian kerentanan: Dengan menggunakan AI, pemindaian kerentanan sistem dan aplikasi dapat dilakukan secara otomatis.
- Patching otomatis: AI membantu mempercepat dan mempermudah proses pembaruan patch yang diperlukan, sehingga sistem dan aplikasi bisa mendapatkan perlindungan maksimal terhadap serangan siber yang mungkin terjadi.
- Manajemen akses otomatis: AI dapat mengatur akses pengguna secara cepat dan efisien, sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko keamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan.