Ancaman siber semakin menjadi ancaman nyata bagi perusahaan di Indonesia. Terlebih lagi, dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya pengguna internet, perusahaan di Indonesia semakin terbuka terhadap potensi insiden siber seperti pencurian data, penipuan online dan lainnya. Namun, tidak semua perusahaan di Indonesia siap menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat.
Menurut laporan Cybersecurity Readiness Index Cisco, hanya 39% perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. Kesiapan perusahaan dalam menghadapi ancaman siber melibatkan variabel-variabel yang cukup kompleks, terutama dalam hal pengelolaan risiko siber.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang ancaman siber, serta kurangnya daya tarik para profesional keamanan siber di Indonesia. Menurut studi tersebut, hanya 12% perusahaan di Indonesia yang benar-benar siap menghadapi ancaman siber dan memperkuat pertahanan keamanan siber mereka.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman siber, baik dari sisi teknis maupun non-teknis. Perusahaan harus memiliki strategi keamanan yang efektif dengan mengambil langkah-langkah preventif seperti memantau keamanan jaringan, melaksanakan tes keamanan rutin, serta meningkatkan kesadaran dan pelatihan karyawan tentang keamanan siber. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi potensi risiko terjadinya serangan siber dan mempertahankan pertumbuhan bisnis mereka dengan aman.
Baca juga: Ransomware Melumpuhkan Pusat Data Nasional! Mungkinkah ISO 27001 Jadi Solusi?
Contents
Alasan Mengapa Cyber Security penting
Sekarang ini, Cyber Security tetap menjadi hal yang sangat penting bagi pemerintah dan berbagai perusahaan di Indonesia. Karena semakin banyaknya layanan yang mengutamakan aplikasi dan penggunaan teknologi digital yang semakin pesat, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital paling cepat di Asia Tenggara. Ketika suatu perusahaan tidak siap dalam menghadapi ancaman siber, perusahaan dapat menghadapi:
Biaya yang tinggi
Jika perusahaan tidak siap menghadapi ancaman siber, perusahaan bisa mengeluarkan biaya yang sangat besar, terutama jika data penting menjadi korban serangan siber. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai minimal 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 7,5 miliar dan bahkan lebih tinggi lagi.
Kehilangan data penting
Serangan siber bisa menyebabkan perusahaan kehilangan data penting, mulai dari data finansial hingga data konsumen. Kehilangan data penting ini bisa memberikan dampak besar pada operasional perusahaan dan reputasi perusahaan
Pencurian data
Serangan siber juga bisa menyebabkan perusahaan jatuh pada bahaya pencurian data, seperti kehilangan data pribadi pelanggan, informasi bisnis rahasia, atau strategi bisnis yang digunakan.
Kerusakan sistem
Salah satu dampak siber yang paling merusak adalah kerusakan sistem. Virus atau malware yang masuk biasanya merusak sistem perusahaan dan bahkan bisa membuat sistem perusahaan menjadi down atau tidak beroperasi selama beberapa waktu.
Hilangnya reputasi
Perusahaan yang menjadi korban serangan siber bisa mengalami kerugian reputasi yang cukup besar. Pelanggan atau investor mungkin kehilangan kepercayaan pada perusahaan yang tidak mampu melindungi data mereka dan mengelola risiko keamanan siber.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman siber dan menyiapkan solusi agar terhindar dari kerugian yang besar.