Untuk mengetahui bahwa organisasi atau perusahaan Anda sesuai dengan standar, undang-undang, dan peraturan yang berlaku, maka penting untuk melakukan audit compliance. Audit compliance dapat berfungsi sebagai alat mitigasi risiko yang memungkinkan organisasi mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko sebelum risiko tersebut membesar. Dalam prosesnya, audit compliance memiliki kriteria dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Berikut adalah kriteria dan standar audit compliance.
Contents
Apa itu Audit Compliance
Audit compliance atau audit kepatuhan merupakan proses penilaian yang biasanya bersifat independen untuk memastikan suatu organisasi, perusahaan, atau individu mematuhi peraturan yang berlaku. Audit ini dilakukan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dan memberikan rekomendasi perbaikan. Audit compliance memiliki beberapa karakteristik umum seperti berikut ini:
- Berdasarkan kerangka kerja atau persyaratan peraturan
- Mengevaluasi postur organisasi secara mendalam berdasarkan dan persyaratan kerangka kerja atau peraturan kepatuhan
- Dilakukan oleh auditor independen atau pihak ketiga
- Menghasilkan suatu hasil akhir seperti laporan, penilaian, atau opini auditor
Tujuan dan alasan audit compliance dilakukan untuk menilai ketaatan terhadap perundang-undangan, kebijakan, prosedur yang berlaku, dan kepatuhan terkait proses kerja, operasional, hingga layanan yang diberikan suatu organisasi atau perusahaan.
Kriteria dan Standar Audit Compliance
Kriteria audit compliance memberikan tolok ukur untuk mengevaluasi atau mengukur kepatuhan terhadap peraturan secara konsisten.tinjauan terhadap otoritas dan peraturan yang relevan menentukan kriteria yang akan digunakan untuk audit kepatuhan.
Audit compliance memiliki beberapa kriteria, diantaranya:
- Acceptable (dapat diterima)
- Available (tersedia)
- Comparable (dapat dibandingkan)
- Objective (objektif)
- Relevant (relevan)
- Reliable (dapat diandalkan)
- Understandable (dapat dimengerti)
Standar audit compliance merupakan serangkaian pedoman, peraturan, dan praktik yang digunakan dalam proses audit untuk memastikan bahwa suatu organisasi mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga transparansi, serta mengelola risiko secara efektif. Standar ini bertujuan untuk menjamin integritas keuangan, keamanan data, efisiensi operasional, dan kepatuhan terhadap hukum
Berikut adalah beberapa standar audit compliance:
1. Standar Umum
Standar ini bersifat pribadi karena berkaitan dengan persyaratan dan mutu seorang auditor seperti memiliki pelatihan teknis, menjaga independensi, dan melaksanakan audit secara profesional.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Standar ini dilakukan ketika sebagian besar audit berlangsung. Standar ini memiliki tiga tahapan selama fase kerja lapangan seperti merencanakan pekerjaan, memperoleh pemahaman tentang lingkungan lapangan, dan memperoleh bukti audit yang cukup untuk memberikan dasar opini mengenai audit tersebut.
3. Standar Pelaporan
Standar ini mengharuskan auditor untuk menyatakan laporan audit, mengidentifikasi laporan audit, dan menyatakan opini mengenai audit yang dilakukan secara keseluruhan.