Dalam era digital seperti sekarang ini organisasi dituntut untuk bisa melindungi data-data penting dan rahasia supaya tidak mudah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satu cara untuk memastikan sistem keamanan TI pada organisasi sudah aman dan efektif adalah dengan security assessment.
Penerapan security assessment yang tepat dan efektif akan sangat membantu organisasi dalam melakukan analisis dan evaluasi sistem keamanan teknologi informasi. Security assessment mengacu pada proses menganalisis sistem atau jaringan untuk mengidentifikasi kerentanan dan kelemahan lainnya. Proses ini ditujukan untuk menentukan kerentanan pada sistem.
Contents
Peran penting security assessment
Berikut sejumlah peran penting security assessment, diantaranya:
- Mengidentifikasi kerentanan dan ancaman
Dengan melakukan security assessment maka perusahaan dapat mengidentifikasi sejumlah kerentanan dan ancaman pada sistem keamanan TI. Dengan mengetahui kerentanan yang ada, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko dan juga melindungi data sensitif dari serangan pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Menentukan tingkat risiko
Selanjutnya, security assessment dapat menentukan tingkat risiko yang terkait dengan sistem keamanan informasi dengan cara mengevaluasi dan menentukan seberapa parah risiko yang mungkin terjadi.
- Memitigasi risiko
Security assessment membantu organisasi melakukan berbagai evaluasi dan perbaikan terhadap kerentanan dan ancaman yang terdeteksi. Selanjutnya, organisasi dapat menyusun rencana untuk memitigasi risiko berdasarkan anggaran dan sumber daya yang tersedia.
Jenis-jenis security assessment
Terdapat 4 (empat) jenis security assessment, diantaranya:
- Vulnerability assessment
Vulnerability assessment adalah sebuah teknik yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi keretanan pada sistem dan jaringan, menganalisis risiko serta memberikan sejumlah rekomendasi untuk mengurangi risiko yang ada. Proses ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi organisasi, khususnya dalam menjaga keamanan TI.
- Penetration testing
Penetration testing adalah teknik pengujian keamanan dengan melibatkan simulasi serangan siber. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan sejumlah kerentanan yang tidak terdeteksi oleh vulnerability assessment. Terdapat 6 jenis penetration testing yang dapat digunakan sesuai kebutuhan organisasi.
- Risk assessment
Risk assessment merupakan kegiatan mengidentifikasi, dan evaluasi risiko sistem keamanan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mengenali dan mengurangi risiko keamanan informasi.
- Compliance assessment
Compliance assessment adalah metode evaluasi terhadap standar keamanan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini ditujukan untuk memastikan perusahaan telah memenuhi semua standar dan regulasi yang berlaku.
Baca juga: Perbedaan vulnerability assessment dan penetration testing
Metodologi security assessment
- Black box: metode pengujian software pada beberapa item yang diuji seperti desain atau struktur internal.
- Tiger box: metode pengujian yang biasanya dilakukan menggunakan laptop atau sistem operasi yang sudah dibekali oleh tools hacking.
- Grey box: metode pengujian software yang informasi fungsionalitas internalnya benar-benar terbatas.