Vulnerability assessment dan penetration testing mempunyai sejumlah perbedaan. Simak penjelasan berikut ini!
Vulnerability assessment bermaksud untuk mengidentifikasi kerentanan dalam suatu jaringan. Teknik ini digunakan untuk memperkirakan seberapa rentan jaringan terhadap berbagai kerentanan yang ada.
Sedangkan penetration testing bertujuan untuk menentukan apakah kerentanan yang terdeteksi adalah asli. Jika seseorang berhasil mengeksploitasi titik yang berpotensi rentan, maka dia akan menganggapnya asli dan memberikan laporan berdasarkan temuan yang ada.
2 teknik ini mempunyai tujuan untuk melakukan uji serta mengidentifikasi kerentanan pada suatu sistem.
Perbedaan Vulnerability Assessment dan Penetration Testing
Berikut sejumlah perbedaan antara vulnerability assessment dengan penetration testing, diantaranya:
Pertama, cakupan kerentanan. Vulnerability assessment berfokus pada mengungkap sebanyak mungkin kelemahan keamanan. Sedangkan penetration testing berfokus pada melakukan sejumlah tes untuk pertahanan keamanan jaringan, dan digunakan jika ingin memeriksa apakah sistem pertahanan tersebut sudah tahan terhadap peretasan.
Kedua, derajat otomasi. Vulnerability assessment biasanya dilakukan secara otomatis, yang memungkinkan cakupan kerentanan yang lebih luas. Sedangkan penetration testing merupakan kombinasi teknik otomatis dan manual, yang membantu menggali kelemahan lebih dalam.
Ketiga, pilihan yang akan dipilih oleh organisasi. Vulnerability assessment, yang banyak digunakan dalam penilaian kerentanan, tidak memerlukan banyak keahlian, sehingga dapat dilakukan oleh anggota departemen keamanan perusahaan. Sedangkan penetration testing memerlukan tingkat keahlian yang jauh lebih tinggi.
Konsultasikan kebutuhan cyber security Anda dengan Madhava Technology. Kunjungi website Madhava Technology untuk informasi layanan lainnya atau hubungi kami!